15.7.15

Indonesia pantas bebas visa Schengen

Selamat pagi/siang/sore/malam untuk agan/wati semua dan selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan yah. Kalo agan/sis mengikuti berita dalam dan luar negeri belakangan ini, mungkin sudah pernah dengar berita kalo Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah mengajukan permohonan pertimbangan pembebasan visa Schengen untuk WNI pemegang paspor biasa pada saat pertemuannya dengan Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans beberapa hari yang lalu. 
 
Tengok foto mereka berdua di sini gan
Menlu RI, Retno Marsudi, telah bertemu dengan Mr. Frans Timmermans, Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisioner Eropa urusan Regulasi, Hubungan Antar-Lembaga, Peraturan Hukum dan Piagam Hak-Hak Dasar di Brussels (10/7).

Pertemuan dimaksudkan antara lain untuk membahas isu pembebasan Visa Schengen bagi WNI pemegang paspor biasa. Menlu RI menyampaikan perlunya negara-negara anggota Schengen untuk mengambil langkah-langkah pembebasan visa ini sebagai langkah timbal balik bagi kebijakan bebas visa kunjungan wisata kepada sebagian besar anggota Schengen baru-baru ini melalui Perpres 69/2015.

Menlu RI juga menekankan bahwa Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama yang memiliki perjanjian kemitraan dan kerja sama, serta perjanjian kehutanan dengan Uni Eropa, sekaligus merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Tingkat penolakan aplikasi visa dari Indonesia juga sangat rendah, yakni 1,1% pada 2014, serta jumlah pelanggaran peraturan keimigrasian Uni Eropa oleh WNI sangat minim.

Hal-hal ini layak dijadikan pertimbangan bagi Uni Eropa untuk dapat memberikan bebas visa kunjungan wisata bagi WNI.

Mr. Timmermans mencatat dengan baik permintaan Indonesia, dan akan menjajaki lebih lanjut isu liberalisasi visa termaksud.

Pertemuan ini dimanfaatkan juga untuk membahas potensi kontribusi UE bagi pembangunan di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur dan kemaritiman. Selain itu kedua pihak juga berdiskusi mengenai peningkatan kerjasama UE dengan negara-negara ASEAN, terutama terkait dengan isu-isu penanganan imigran illegal dan pengungsi, serta transnational organized crime.

Menlu RI akan membahas lebih lanjut berbagai hal di atas dengan High Representative Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini di Kuala Lumpur pada awal Agustus 2015.
 
Cuplikan 'twit' dari Kementrian Luar Negeri

0 komentar:

Post a Comment