Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan bahwa pihak Kemlu sudah menerima informasi terkait pemboman tersebut.
“Kami telah menerima informasi info pemboman KBRI di Yaman,” ujar Tata, demikian Arrmanatha kerap disapa, pada Senin (20/4) di sela berlangsungnya Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Reuters memberitakan ledakan besar terjadi di ibu kota Sanaa, yang disebabkan oleh serangan udara dari negara koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Ledakan terjadi di gunung Faj Attan, di dekat distrik Hadda, yang menjadi lokasi istana kepresidenan dan banyak kedutaan besar.
Asap tebal terlihat membumbung tinggi akibat ledakan.
Seorang warga setempat, Adel Mansour, mengatakan bahwa ledakan ini merupakan yang terbesar dalam tiga minggu serangan udara koalisi Arab.
“Untuk pertama kalinya pemboman dimulai, jendela-jendela di rumah saya pecah. Anak-anak saya ketakutan,” ujar Mansour.
Serangan udara pimpinan Saudi dilancarkan untuk memukul mundur pemberontak Syiah al-Houthi yang didukung Iran. Serangan telah menargetkan wilayah Faj Attan beberapa kali, termasuk juga berbagai fasilitas militer lain serta bandara-bandara.
0 komentar:
Post a Comment