Jakarta - Deudeuh Alfisahrin (26) alias Tata Chubby alias Mpie dikenal manja sekaligus judes. Dia dikenal selalu minta tolong untuk dibelikan makanan hingga alat kontrasepsi.
"Dia saya sebut sebagai 'bayi pertama'," kata teman dekat Tataa bernama Icang tak jauh dari lokasi rumah kos Tataa, Jl Tebet Utara I No 15 C, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).
Pria kelahiran 1969 ini memang menjadi orang suruhan Tataa untuk membeli makanan dan keperluan lainnya. Dia juga bertugas membersihkan kamar Tataa, berikut kamar tiga orang lainnya, di antaranya ada yang dia sebut sebagai 'bayi kedua'.
"Kalau pesan makanan dia selalu titip sama saya," kata Icang.
Tataa memang lebih sering menitip dibelikan makanan, namun terkadang juga dia sering nongkrong di warung pulsa milik Ican yang tak jauh dari rumah kosan bercat abu-abu dan merah itu. Icang tak terlalu menggubris profesi Tataa yang seorang pekerja seks komersial itu.
"Aku nggak tahu kerjaannya dan nggak pernah nanya, baru tahu kalau dia wanita panggilan. Tapi kalau aku disuruh beli kondom ya saya belikan kondom," kata Icang.
Namun, Icang meneruskan, Icang terkadang sering diberi 'curhat' oleh Tataa soal tamu-tamu pria yang datang. Dia enggan menuturkan lebih jauh soal hal pribadi Tataa ini.
"Dia sering curhat soal ada masalah sama tamu-tamunya. Tapi aku nggak mau ikut campur urusan orang," kata Icang.
"Dia orangnya judes, aku saja sering diomelin, dikatain kurang rapi lah, kurang apa lah, Tapi saya cuma diam saja," katanya.
Soal Rio yang merupakan pembunuh Tataa, Ican mengaku tak tahu menahu. Yang dia tahu, Tataa pernah punya pacar orang kulit putih (bule) dari Inggris, dan terakhir pacar dari Kanada yang hendak datang ke Jakarta mengunjugi Tataa bulan ini
"Katanya yang dari Kanada mau datang pada bulan ini. Dia nggak pernah ketemu langsung dengan Tataa, tapi lewat Facebook atau Twitter," tuturnya.
Meski manja dan judes, namun Icang tetap menilai Tataa sebagai perempuan yang baik hati. Setiap dua pekan sekali, Ican digaji Rp 200 ribu atas jasanya membersihkan kamar dan mengurusi kebutuhan sehari-hari. Belum lagi ada tambahan duit lain bila dia membelikan makanan atau sekadar diberi barang dan makanan oleh Tataa.
Icang juga menyebut, Tataa sempat berpindah-pindah tempat tinggal. Dulu pernah di Tebet, lalu ke Kalibata, hingga akhirnya kembali ke Tebet.
"Dulu di Tebet kemudian pindah ke apartemen Kalibata City," kata Icang.
Usai tinggal di Kalibata City, Tataa lantas pindah ke kawasan Karet Pedurenan, Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar Mall Ambassador. Namun Tataa memutuskan untuk balik lagi ke kawasan Tebet.
"Tataa balik lagi ke Tebet, baru balik ke sini tiga tahun lalu," kata pria kelahiran 1969 ini.
0 komentar:
Post a Comment