10.8.12

Sudah Gagal Tidak Sportiv Lagi : Olimpiade Indonesia

Sudah Gagal Tidak Sportiv Lagi : Olimpiade Indonesia

KEPULANGAN kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade 2012 London sedikit ternoda. Bukan hanya karena gagal mempertahankan tradisi medali emas sejak Olimpiade 1992 Barcelona, wajah Tim Merah Putih juga harus tercoreng dengan insiden sportivitas dari cabang bulutangkis.

Ya, disaat bangsa kita tengah merindukan kebangkitan olahraganya, laga ganda putri bulutangkis yang berlangsung Selasa (31/7) waktu Inggris, justru mengiris sportivitas kontingen Merah Putih. Kekalahan Greysia Polii dan Meiliana Jauhari dari pasangan Korea Selatan Ha Jung–eun/ Kim Min-jung bukan karena ketidakmampuan, tapi lebih karena kesengajaan.

Sudah Gagal Tidak Sportiv Lagi : Olimpiade Indonesia

Greysia/ Meiliana bermain tidak sungguh-sungguh demi menghindari lawan berat, pasangan unggulan pertama dari China, di babak berikutnya. Bukan saja menuai hujan cemoohan dari penonton di London, Greysia/ Meiliana akhirnya benar-benar harus angkat kaki karena didiskualifikasi oleh Federasi Bulutangkis Dunia (WBF).

Memang bukan hanya pasangan Indonesia yang mencederai kode etik berlaga total yang dijunjung ajang empat tahunan tersebut. Pasangan Korea Selatan yang menjadi lawan mereka juga diganjar kartu hitam. Begitu juga dengan pasangan Korea Selatan lainnya, yakni Kim Ha Na/ Jun Kyung Eun, dan pasangan China Wang/Yu yang bertanding ‘ogah-ogahan’.

Sudah Gagal Tidak Sportiv Lagi : Olimpiade Indonesia

Meski tim Merah Putih sempat beralasan pertandingan Korea Selatan dan China lah yang menjadi muasal laga negatif itu, tidak terpungkiri sportivitas kita pun dipertanyakan. Kebanggaan akan sebuah perjuangan pun terpinggirkan.

Insiden ini juga membuat cabang bulutangkis terancam tidak dipertandingkan lagi di Olimpiade, hal yang tentunya sangat merugikan Indonesia. Karena meski gagal total di London, cabang olah raga tepok bulu ini masih menjadi cabang yang diharapkan untuk meraih medali.

Insiden sportivitas dari cabang yang menjadi andalan ini harus menjadi alarm bagi dunia olahraga kita. Terlebih sengaja menyerah bukan kali pertama dalam sejarah laga kita. Pada Piala Tiger 1998, gol bunuh diri sengaja disarangkan pemain Indonesia agar dapat menghasilkan poin kalah dari Vietnam.

Sudah Gagal Tidak Sportiv Lagi : Olimpiade Indonesia

Tapi kita masih bersyukur dengan masih mampu meraih medali di Olimpiade kali ini. Meski lagu Indonesia Raya tidak berkumandang, medali perak dan perunggu yang dipersembahkan Triyatno dan Irawan Eko Yuli dari cabang angkat besi, membuncahkan harapan ada cabang olah raga lain yang harus diperhatikan dan berpotensi untuk meraih prestasi. Sehingga, perhatian khusus dan pengembangan atlet khususnya di cabang angkat besi dan cabang-cabang lain pada umumnya harus menjadi pekerjaan rumah bagi pemangku kebijakan olahraga tanah air.

Sudah Gagal Tidak Sportiv Lagi : Olimpiade Indonesia

0 komentar:

Post a Comment