29.8.12

Derita Orangutan - Part II

Derita Orangutan - Part II, Ada pemandangan tak lazim bagi warga Kampung Parit Wadongkak, desa Wajok Hilir, kecamatan Sianten, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu, 26 Agustus 2012. Seekor orangutan jantan terlihat meloncat-loncat di atas batang pohon di kebun milik salah seorang warga.


Derita Orangutan - Part II
gubernur yang menjabat : cornelis

Derita Orangutan - Part II

Derita Orangutan - Part II

Tak ayal ratusan warga pun beramai-ramai menyaksikan polah hewan langka ini. Ali Zakaria (60 tahun), salah seorang warga, menuturkan sejak puluhan tahun ia tinggal, baru kali ini ada orangutan yang masuk ke pemukiman warga.

"Sudah 60 tahun saya tinggal di sini, baru kali ini ada orangutan masuk kampung di sini. Warga jadi takut, apalagi yang ibu-ibu," kata Ali Zakaria.

Orangutan juga disebut Ali sering merusak tanaman. "Buah tandan kelapa sawit, durian dimakan. Baru tiga hari ini orangutan di sini. Sempat bikin sarang tadi malam. Kami tadi malam itu menjaganya supaya jangan lari ke mana-mana," tutur Ali Zakaria.

Ali pun menjelaskan, orangutan masuk ke permukiman karena hutannya habis. "Tempatnya tidak ada lagi. Hutannya habis untuk kebun kelapa sawit di sini," ujarnya.

Upaya Evakuasi

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dan sejumlah LSM yang bergerak di bidang lingkungan berupaya mengevakuasi orangutan tersebut bersama ratusan warga setempat.

"Kami memfokuskan evakuasi orangutan itu. Saat ini kami kesulitan evakuasi, karena banyak warga sekitar yang mendekati lokasi. Orangutan ini sudah stres, karena sudah dibius dengan cara menembakan obat bius ke orangutan.

"Kami sering melakukan evakuasi orangutan, akan tetapi tidak sesusah ini," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Niken Wuri Handayani.

Niken menjelaskan, orangutan terancam kehilangan habitat akibat perluasan perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman industri, dan pembalakan liar hutan. Masuknya orangutan ke permukiman pun diharapkan semakin meningkatkan kesadaran akan ancaman makin terancamnya jumlah populasi orangutan.

Terusir dari habitatnya, seekor Orangutan jantan yang masuk ke pemukiman penduduk pun dihela. Ia akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi lemah, kesakitan, bulu juga kulit terkelupas akibat luka bakar dari api yang disulut warga.

Pongo pygmaeus itu akhirnya menyerah setelah empat hari bertahan melawan segala upaya yang dilakukan untuk membuatnya turun dari pohon; bius, petasan, bahkan setelah pohon kelapa yang menjadi pijakannya dibakar. Lihat fotonya di tautan ini.

Warga pun melancarkan upaya terakhir: dukun. "Tadi ada ritual atau selamatan dengan maksud ingin menjinakkan orangutan. Kami mendatangkan dukun (orang pintar) bernama Iskandar dari kampung Bakau Mempawah. Ritual dilakukan selama 15 menit berjalan lancar, " kata Daeng Ramli

Daeng Ramli mengatakan sebagai bagian dari ritual, warga mengumpulkan bahan-bahan di antaranya daun sirih 3 batang, telur ayam kampung 1 buah, dan sebatang rokok.

"Terus dukun jampi-jampi. Setelah ritual itu orangutan itu agak lemah. Setelah ditembak obat bius, lalu pingsan dan menjatuhkan diri," tutur Daeng Ramli.

Saat ini, Orangutan berusia sekitar 17 tahun itu dibawa ke Daops Manggala Agni Rasau Jaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat. Untuk menjalani pemulihan.

Orangutan pergi, wargapun lega."Karena warga juga takut dengan orangutan itu. Kami tidak bisa berladang," kata Daeng Ramli.

Orangutan diduga terpaksa masuk kampung karena hutan yang jadi habitat aslinya, demi perluasan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI). Juga menjadi korban pembalakan liar hutan (ilegal logging).

0 komentar:

Post a Comment