KEPULANGAN kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade 2012 London sedikit ternoda. Bukan hanya karena gagal mempertahankan tradisi medali emas sejak Olimpiade 1992 Barcelona, wajah Tim Merah Putih juga harus tercoreng dengan insiden sportivitas dari cabang bulutangkis.
Ya, disaat bangsa kita tengah merindukan kebangkitan olahraganya, laga ganda putri bulutangkis yang berlangsung Selasa (31/7) waktu Inggris, justru mengiris sportivitas kontingen Merah Putih. Kekalahan Greysia Polii dan Meiliana Jauhari dari pasangan Korea Selatan Ha Jung–eun/ Kim Min-jung bukan karena ketidakmampuan, tapi lebih karena kesengajaan.
Memang bukan hanya pasangan Indonesia yang mencederai kode etik berlaga total yang dijunjung ajang empat tahunan tersebut. Pasangan Korea Selatan yang menjadi lawan mereka juga diganjar kartu hitam. Begitu juga dengan pasangan Korea Selatan lainnya, yakni Kim Ha Na/ Jun Kyung Eun, dan pasangan China Wang/Yu yang bertanding ‘ogah-ogahan’.
Meski tim Merah Putih sempat beralasan pertandingan Korea Selatan dan China lah yang menjadi muasal laga negatif itu, tidak terpungkiri sportivitas kita pun dipertanyakan. Kebanggaan akan sebuah perjuangan pun terpinggirkan.
Insiden ini juga membuat cabang bulutangkis terancam tidak dipertandingkan lagi di Olimpiade, hal yang tentunya sangat merugikan Indonesia. Karena meski gagal total di London, cabang olah raga tepok bulu ini masih menjadi cabang yang diharapkan untuk meraih medali.
Insiden sportivitas dari cabang yang menjadi andalan ini harus menjadi alarm bagi dunia olahraga kita. Terlebih sengaja menyerah bukan kali pertama dalam sejarah laga kita. Pada Piala Tiger 1998, gol bunuh diri sengaja disarangkan pemain Indonesia agar dapat menghasilkan poin kalah dari Vietnam.
0 komentar:
Post a Comment